Penutupan Pembinaan Mental Terpadu Petugas Pemasyarakatan 2025, Dirjen Pemasyarakatan Berikan Amanat Khusus Untuk Peserta

    Penutupan Pembinaan Mental Terpadu Petugas Pemasyarakatan 2025, Dirjen Pemasyarakatan Berikan Amanat Khusus Untuk Peserta

    Nusakambangan – Upacara penutupan Pembinaan Mental Terpadu Tahun 2025 resmi digelar pada Rabu (3/12/2025) di Lapangan Tenis Nusakambangan. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian program yang bertujuan memperkuat mental, karakter, integritas, dan profesionalitas petugas pemasyarakatan. Suasana upacara berlangsung khidmat dan tertib, mencerminkan kedisiplinan serta komitmen para peserta.

    Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, memimpin langsung jalannya upacara penutupan. Dalam amanatnya, beliau menegaskan bahwa pembinaan mental adalah fondasi penting dalam menciptakan layanan pemasyarakatan yang humanis dan berintegritas. “Mental yang kuat akan melahirkan pelayanan yang kuat. Petugas pemasyarakatan harus memiliki keteguhan hati, disiplin, dan integritas agar setiap tugas dapat dijalankan dengan profesional dan bertanggung jawab, ” tegasnya.

    Bertindak sebagai komandan upacara adalah Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan yang memimpin jalannya kegiatan dengan tegas dan profesional. Penunjukan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap kontribusi Lapas Terbuka dalam mendukung peningkatan kapasitas mental dan karakter petugas pemasyarakatan.

    Upacara penutupan turut dihadiri oleh Direktur Kepatuhan Internal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Tengah, Kakanwil Ditjen Imigrasi Jawa Tengah, para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap, Kakanim Cilacap serta pejabat lainnya. Kehadiran mereka, kolaborasi antara Kemenimipas dan instansi lain dalam meningkatkan kualitas pembinaan bagi petugas.

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Terbuka Nusakambangan menyampaikan bahwa program pembinaan ini memberikan dampak positif terhadap penguatan mental, moral, dan kedisiplinan petugas."kegiatan ini tidak hanya memperkuat mental dan moral petugas, tetapi juga meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi tugas sehari-hari yang menuntut ketelitian, ketegasan, dan integritas tinggi". Beliau berharap program serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan.

    Sebelum upacara ditutup, petugas menampilkan keterampilan bongkar pasang senjata serta simulasi Tim Tanggap Darurat (TTD) sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat. Dengan berakhirnya kegiatan ini, seluruh petugas diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai positif yang diperoleh dan menjadi role model dalam pelayanan pemasyarakatan yang profesional serta responsif terhadap tantangan zaman.

    kemenimipas ditjenpas pemasyarakatanjateng
    Harun Halis Wonowijoyo

    Harun Halis Wonowijoyo

    Artikel Sebelumnya

    Monev dan Sosialisasi JFT: PK Bapas Nusakambangan...

    Artikel Berikutnya

    Lapas Karanganyar Tingkatkan Ketahanan Pangan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bapas Nusakambangan Dukung Program Deradikalisasi melalui Ikrar Setia NKRI
    Polri Ungkap Dampak Besar Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar: 965 Warga Meninggal Dunia
    Polisi Bergerak Cepat Tangani Penemuan Mayat di Perairan Cupel–Pengambengan, Identitas Korban Berhasil Diungkap
    Ikrar Setia NKRI, Tiga Napiter Lapas Karanganyar Nusakambangan Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi
    Layanan Kunjungan Tatap Muka, Lapas Gladakan Laksanakan Layanan Kunjungan Tatap Muka secara Tertib dan Humanis sesuai dengan Protokol dan SOP

    Ikuti Kami