
Cilacap – Lapas Kelas IIA Kembang Kuning terus memperkuat kualitas pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pelaksanaan Program Literasi Baca Tulis yang difasilitasi oleh para peserta magang.
Program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan dasar WBP, khususnya bagi mereka yang masih mengalami keterbatasan dalam membaca dan menulis, Selasa (9/12/2025).
Kegiatan literasi yang berlangsung di ruang pembelajaran itu diikuti dengan antusias oleh para WBP. Para peserta magang menjalankan peran sebagai pendamping dan tutor, memberikan pengajaran mulai dari pengenalan huruf, penyusunan kata, hingga latihan menulis kalimat sederhana.
Pendekatan pembelajaran dibuat interaktif dengan penggunaan kartu huruf, media visual, dan latihan berulang sesuai tingkat kemampuan masing-masing peserta.
Kalapas Kembang Kuning, Winarso, memberikan apresiasi atas kontribusi para peserta magang dan menegaskan pentingnya pendidikan dasar bagi WBP.
“Program literasi ini bukan sekadar kegiatan belajar, tetapi merupakan bentuk nyata dari pembinaan yang humanis. Kemampuan membaca dan menulis adalah fondasi penting bagi WBP untuk mengikuti program pembinaan lainnya. Kami berterima kasih kepada para peserta magang yang telah menunjukkan dedikasi dan kepedulian dalam mendampingi WBP, ” ujarnya.
Winarso juga menambahkan bahwa peningkatan literasi menjadi salah satu fokus Lapas Kembang Kuning dalam mewujudkan pembinaan yang komprehensif.
“Kami ingin memastikan setiap WBP memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Dengan menguasai kemampuan dasar baca tulis, mereka akan lebih siap menjalani masa pidana secara produktif dan membangun diri untuk masa depan yang lebih baik, ” tambahnya.
Selain memberikan manfaat bagi WBP, kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi para peserta magang. Mereka mendapatkan wawasan langsung mengenai pelaksanaan pembinaan di lingkungan pemasyarakatan serta dapat mengasah kemampuan mengajar dan komunikasi interpersonal dalam situasi nyata.
Lapas Kembang Kuning berharap program literasi ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dan semakin berkembang dengan metode pembelajaran yang lebih variatif. Dengan dukungan berbagai pihak, pembinaan literasi diharapkan mampu menjadi jembatan bagi WBP untuk memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan setelah bebas.
(Humas Lapas Kembangkuning)

Updates.