
Nusakambangan – Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan menerima bantuan hibah sebanyak 100 eksemplar buku bacaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Bantuan ini diberikan sebagai dukungan dalam meningkatkan budaya literasi dan menambah wawasan warga binaan, khususnya yang berada dalam kategori highrisk.
Kepala Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan, Riko Purnama Candra, menyampaikan bahwa bantuan tersebut akan digunakan untuk memperkuat program pembinaan kepribadian melalui penyediaan bahan bacaan yang lebih variatif.
“Buku yang kami terima ini langsung ditempatkan di ruang perpustakaan lapas dan selanjutnya akan didistribusikan secara berkala oleh warga binaan, ” ujarnya.
Ia menambahkan, ketersediaan bahan bacaan yang memadai menjadi sarana penting dalam mengurangi stres, memberikan hiburan positif, serta mendukung peningkatan intelektual warga binaan.
Buku yang dihibahkan mencakup berbagai kategori, di antaranya pengetahuan umum, motivasi, pengembangan keterampilan, sejarah, hingga bacaan ringan. Keberagaman tema tersebut diharapkan mampu memperluas wawasan, menumbuhkan minat baca, dan memperkaya proses pembinaan warga binaan.
“Kami mengapresiasi dukungan Perpusnas RI yang sejalan dengan program pembinaan kepribadian di lingkungan pemasyarakatan, ” tambah Kalapas.
Serah terima buku dilakukan langsung oleh Dika Chaya Prayogi, Staf Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Lapas Karanganyar Nusakambangan. Ia menyampaikan apresiasi atas bantuan tersebut dan menegaskan manfaat nyata bagi warga binaan.
“Tambahan koleksi buku ini akan meningkatkan literasi warga binaan dan memperkaya stok bacaan perpustakaan. Ini juga sangat membantu dalam mengantisipasi adanya penambahan warga binaan baru, ” ujar Dika.
Dengan adanya bantuan ini, perpustakaan Lapas Karanganyar semakin siap menjadi sarana pembelajaran yang inklusif, edukatif, dan bermanfaat bagi warga binaan. Hibah tersebut juga mempertegas komitmen bersama dalam meningkatkan literasi nasional, termasuk di lingkungan pemasyarakatan, sehingga warga binaan tetap memiliki kesempatan yang setara untuk belajar, berkembang, dan memperbaiki diri selama menjalani masa pembinaan.

Rizal