
CILACAP, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas IIA Karanganyar melaksanakan kegiatan kunjungan studi tiru ke Lapas Kelas IIB Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa, 16 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Zona Integritas (ZI), ketua, serta anggota kelompok kerja (Pokja) sebagai bagian dari upaya penguatan pembangunan Zona Integritas menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Selasa (17/12).
Setibanya di Lapas Wonosari, Tim ZI Lapas Karanganyar disambut langsung oleh perwakilan pejabat beserta jajaran Lapas Wonosari. Rangkaian kegiatan diawali dengan pengenalan lingkungan lapas, di mana rombongan berkesempatan meninjau berbagai layanan dan fasilitas yang tersedia, khususnya program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Beberapa program unggulan yang ditinjau antara lain pembuatan keranjang multifungsi dari limbah, workshop menjahit, pertukangan kayu, hingga produksi wedang uwuh khas Lapas Wonosari.
Kegiatan dilanjutkan dengan acara inti yang diawali pembukaan dan sambutan Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Lapas Wonosari. Dalam sambutannya, Plh. Kepala Lapas Wonosari menyampaikan bahwa meskipun bangunan Lapas Wonosari merupakan bangunan lama, pihaknya tidak melakukan perubahan fisik secara signifikan, melainkan lebih menitikberatkan pada peningkatan kualitas fasilitas, pelayanan, serta pengembangan inovasi.
“Kami berupaya memaksimalkan potensi yang ada dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan inovasi sebagai bagian dari komitmen menuju WBK dan WBBM. Poin-poin yang kami sampaikan hari ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat diadaptasi oleh Lapas Karanganyar, ” ujar Plh. Kepala Lapas Wonosari.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Plh. Kepala Lapas Karanganyar, Sabar Supriyanto, yang menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari jajaran Lapas Wonosari. Beliau menilai berbagai layanan dan fasilitas yang dimiliki Lapas Wonosari memberikan pembelajaran berharga bagi Lapas Karanganyar dalam mempersiapkan diri menghadapi kontestasi WBBM.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penerimaan dan keterbukaan Lapas Wonosari. Banyak hal positif yang kami dapatkan hari ini sebagai bahan evaluasi dan peningkatan, terutama dalam menentukan aspek-aspek yang perlu di-upgrade untuk menghadapi penilaian WBBM, ” ungkap Sabar Supriyanto.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait pelaksanaan pembangunan WBK dan WBBM. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Tegar dari Lapas Karanganyar mengenai faktor-faktor pendukung dalam meraih predikat WBBM. Menanggapi hal tersebut, pihak Lapas Wonosari menjelaskan pentingnya penguatan inovasi pelayanan publik, salah satunya inovasi unggulan Lapas Wonosari melalui penerapan aplikasi E-LANOS yang memudahkan pelayanan kepada masyarakat eksternal, khususnya keluarga WBP, secara daring, fleksibel, dan efisien.
Pertanyaan kedua disampaikan oleh Meirina dari Lapas Karanganyar yang menyoroti peran kehumasan, strategi pemenuhan data dukung, serta teknis pemberian insentif bagi UPT peraih WBK dan WBBM. Pihak Lapas Wonosari menjelaskan bahwa hingga saat ini insentif belum diterima sebagaimana UPT lainnya. Namun demikian, peran kehumasan dinilai sangat krusial, terutama dalam hal responsivitas terhadap komentar masyarakat di media sosial serta konsistensi publikasi setiap inovasi yang dilaksanakan. Dalam pemenuhan data dukung, Lapas Wonosari menekankan pentingnya komitmen bersama seluruh pokja dengan peran aktif ketua pokja dalam pembagian tugas dan monitoring kegiatan.
Sebagai bentuk penghargaan dan kenang-kenangan, kegiatan dilanjutkan dengan serah terima cinderamata antara Lapas Karanganyar dan Lapas Wonosari. Seluruh rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol terjalinnya sinergi dan komitmen bersama dalam mendukung pembangunan Zona Integritas.
Melalui kegiatan studi tiru ini, diharapkan Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar dapat mengadopsi dan mengimplementasikan praktik-praktik baik yang telah diterapkan oleh Lapas Wonosari secara optimal. Sinergi dan kolaborasi antar Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan ini diharapkan mampu mempercepat terwujudnya pelayanan publik yang semakin profesional, transparan, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat dalam rangka meraih predikat WBBM.
#KemenimipasRI
#Pemasyarakatan
#KaranganyarAmpuh
#LapasKaranganyar
#PastiAMPUHPastiWBBM
#SetahunBerdampak
#PrisonandGuard

Rizal